RESENSI NOVEL



KERLIP SANG BINTANG 
YANG HILANG 





Judul                  : Kerlip sang Bintang yang Hilang
Pengarang          : Anna Azlina
Editor                 : Vita Brevis
Tata Sampul        : Wulan Nugra
Tata Isi               : Violet V.
Penerbit              : DIVA Press
Tebal                  : 236 halaman
Ukuran               : 14 cm x 20 cm
Cetakan              : Pertama, Agustus 2015
ISBN                   : 978-602-255-951-1

“Novel pertama bagi penulis yang kelak menjadi penulis produktif dan berdedikasi tinggi berbagi tulisan penuh kebaikan.”
Tere Liye, Penulis

Kerlip dan Bintang. Jalinan persahabatan dua anak jalanan, bermula kala Bintang menyelamatkan Kerlip yang dikejar-kejar preman di daerah Gilingan, Solo. Demi menyelamatkan Kerlip yang dituduh mencuri, Bintang dengan berani menghadapi komplotan Geng Brenos. Persahabatan mereka diuji saat tiba-tiba Kerlip pergi dari LSM Seroja, tempat mereka tinggal setelah ditolong oleh Tina, yang peduli terhadap anak jalanan.Bintang kerap bertanya, mengapa Kerlip pergi? Akankah kedua sahabat ini bersua lagi?

.....

Bintang dan Kerlip dipertemukan di sebuah pasar tradisional. Mereka berdua adalah dua anak misikin yang tidak tahu asal usulnya dan hidup sebatang kara tanpa keluiarga. Dan membuat mereka hidup bersama di sebuah rumah kecil berdinding bambu. Mereka berdua membiayai kebutuhan hidup dengan cara Bintang melukis yang kemudian lukisan itu dijual. Sedangkan Kerlip dia menjual koran. 

Kesialan Kerlip tidak berhenti sampai disitu saja. Saat itu Kerlip akan membeli makanan, Kerlip dituduh mencuri domprt seorang istri tuan tanah. Kerlip berlari untuk menghindari kejaran para warga. Setelah Kerlip dapat keluar dari tahanan polisi, Tina meminta mereka berdua untuk tinggal di Seroja bersama teman-temannya yang lain. Tina ingin melanjutkan mimpi mereka untuk bersekolah. Ia pun dengan mengangkat Bintang sebagai adiknya. Namun bunda tidak menyetujui keputusan Tina beliau tidak mau memiliki anak angkat seperti Bintang. 

Keputusan Tina sudah bulat.  Ia menyekolahkan Bintang di Rumah Sketsa ( Sekolah Lukis) untuk mengembangkan bakatnya. Setelah beberapa waktu Bintang tinggal dirumah Tina dia mendapat kabar bahwa Kerlip menghilang dari Seroja. Hilangnya Kejora dari Seroja membuat Bintang semakin kacau. Bintang mulai mencari Kerlip kesana-kemari. Tetapi hasilnya tetap nihil. Dia tidak dapat menemukan keberadaan Kerlip. Hingga akhirnya Bintang mulai membiasakan diri untuk hidup tanpa Kerlip. Waktu berjalan lama. Hingga Bintang bertumbuh dewasa dan sudah dikaruniai seorang anak. Pada waktu itu Bintang membuat pameran lukis dan sekaligus peluncuran buku pertamanya. Di saat itulah Bintang bertemu Kerlip setelah sekian lama tidak berjumpa. 

.....

Cerita dalam buku ini sangat menginspirasi. Kita diajarkan untuk tidak patah semangat dalam menjalani segala sesuatu yang kita alami baik itu yang mnudah maupun yang menyulitkan. Tetapi bahasa yang digunakan terlalu rumit. Membuat pembaca sulit memahami maksudnya. Kualitas bukunya menurut saya kurang bagus.  


Komentar